LONGSORAN PADA LERENG TAMBANG


Halo Sobat Miner, sebelum membahas mengenai longsoran pada lereng tambang, alangkah baiknya kita kenalan terlebih dahulu dengan istilah-istilah umum terkait geometri lereng tambang itu sendiri. Pada postingan kali ini akan saya bahas secara singkat mengenai istilah pada lereng tambang, jenis-jenis pergerakan tanah dan jenis-jenins longsoran.

ISTILAH UMUM PADA LERENG TAMBANG




  

Penjelasan dari istilah-istilah pada gambar diatas kurang lebihnya sebagai berikut :
  • Toe : Kaki jenjang/bagian bawah dari jenjang
  • Crest : Kepala jenjang/bagian atas dari jenjang
  • Single Slope/Face Angel : Sudut kemiringan satu bench 
  • Overal Slope : Sudut kemiringan yang dihitung dari toe paling bawah (bottom toe) ke crest paling atas (upper crest)
  •  Bench Width : Lebar jenjang/bench lebar dari crest ke toe pada satu jenjang yang sama)
  • Bank Widht : Selisih lebar antara crest dan toe akibat kemiringan bench 
  • Bench Height : Tinggi jenjang yang diukur tegak lurus dari toe ke crest
  • Catch Bench : Jenjang penangkap
  • Ramp : Jalan tambang
JENIS-JENIS PERGERAKAN TANAH

Dalam bukunya yang berjudul Geoteknik Tambang, Irwandi Arif (2016) memberikan defenisi gerakan tanah menurut M. M. Purbo Hadiwidjoyo (1992) sebagai berpindahnya massa tanah dan batuan pada arah tegak, mendatar, atau miring darik kedudukan semulanya. Jenis gerakan tanah dan batuan dapat diklasifikasikan sebagai berikut  :
  1. Longsoran (sliding). Disebut longsoran jika tanah dan batuan yang bergerak itu seakan-akan dengan tiba-tiba meluncur ke bawah.
  2. Runtuhan (falling). Disebut runtuhan jika gerakan tanah dan batuan ibarat jatuh bebas, seperti massa batuan pada dinding yang curam (mendekati tegak) yang tiba-tiba jatuh.
  3. Nendatan (slump). Disebut nendatan jika tanah dan batuan yang berupa massa belum terlepas dasri ikatannya bergerak menuruni lereng dalam jarak yang pendek, jadi seakan-akan masih merupakan gumpalan-gumpalan besar.
  4. Amblesan (subsidence). Amblesan merupakan suatu permukaan tanah dan batuan yang tiba-tiba bergerak turun dengan keccepatan lambat sampai agak cepat.
  5. Rayapan (creep). Rayapan adalah gerakan massa tanah dan batuan secara perlahan-lahan.
  6. Aliran (flow). Aliran merupakan gerakan massa tanah dan batuan yang sudah bercampur dengan air dan tertransportasikan ke tempat lain.
  7. Gerakan Kompleks (complex movement). Gerakan tanah dan batuan yang merupakan gabungan lebih atau sama dengan dua gerakan tanah dan batuan ysng disebutkan sebelumnya sehingga sulit untuk diidentifikasi sebagai salah satu jenis gerakan yang telah diidentifikasikan sebelumnya.
Sumber Gambar : http://www.ksdasulsel.org/frontend/web/berita/detail?id=1521686106   

JENIS-JENIS LONGSORAN 

Sebenarnya,  longsoran merupakan suatu proses alami yang terjadi untuk mendapatkan kondisi kestabilan lereng yang baru (keseimbangan baru), dimana gaya penahan lebih besar dari gaya penggeraknya (Irwandy Arif, 2016).  Macam-macam longsoran yang sering terjadi pada lereng tambang adalah longsoran busur (circular failure), longsoran bidang (plane failure), longsoran baji (wedge failure) dan longsoran guling (toppling failure).
Jenis-Jenis Longsoran



  1. Longsoran Busur (Circular Failure). Longsoran jenis ini banyak terdapat pada lereng tanah maupun lereng batuan yang sangat terkekarkan dan di lereng-lereng timbunan. Bentuk bidang gelincir pada longsoran busur, sesuai dengan namanya menyerupai busur bila digambarkan pada penampang melintang. 
    Longsoran Busur







  2.  Longsoran Bidang (Plane Failure). Longsoran ini relatif jarang terjadi, namun jika ada kondisi yang memungkinkan terjadinya longsoran ini, maka volume longsorannnya akan lebih besar daripada longsoran lainnya. Longsoran bidang disebabkan oleh adanya struktur geologi yang berkembang, seperti kekar (joint) ataupun patahan yang dapat menjadi bidang luncur
    Longsoran Bidang

  3. Longsoran Baji (Wedge Failure). Longsoran baji terjadi akibat dari adanya dua atau lebih struktur geologi yang berkembang pada lereng dan saling berpotongan. 
    Longsoran Baji

  4. Longsoran Guling (Toppling Failure). Umum terjadi pada lereng yang terjal dan pada batuan yang keras, dimana struktur bidang lemahnya berbentuk kolom, dan mempunyai kemiringan yang berlawanan arah dengan kemiringan lereng. 
    Longsoran Guling

Pembahasan mengenai kondisi umum terjadinya longsoran dan analisisnya akan saya bahas lebih lanjut di postingan berikutnya. 

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    PENDAHULUAN GEOTEKNIK TAMBANG